Peluang Ikan Betutu

Dicari Pemasok Rutin!

 Suplai betutu masih tergantung dari hasil tangkapan alam. Belum banyak dibudidayakan, sementara permintaan pasar lokal dan luar negeri terus menunggu.

Di kawasan Sawangan, Depok hingga Parung, Bogor, Jawa Barat, masyarakat  belum banyak mengenal dan membudidayakan betutu.  Padahal daerah tersebut dikenal sebagai sentra  perikanan sekaligus pemasok utama hasil perikanan terbesar bagi Jakarta bahkan nasional “Di sini baru saya satu-satunya petani ikan yang mencoba beternak ikan ini,” tutur Afit Kurniawan, peternak ikan betutu di Sawangan Depok.

Usaha ini dimulai pada tahun 2009.  Hanya berbekal modal tak lebih dari Rp 5 juta. Pemuda yang akrab dipanggil Afit itu mengaku masih terkendala pada keterbatasan suplai bibitan.  Hingga saat ini masih sangat langka bahkan belum ada yang berhasil memijahkan ikan betutu.  Pasokan bibit masih tergantung dari penangkapan alam. “Kalau nangkap dari alam terus-menerus kan bisa mengganggu kelestarian. Lagi pula kapasitas stoknya tidak bisa dipastikan. Padahal, restoran dan importir di luar negeri butuh suplai rutin dan pasti,” ucapnya.

Betutu diminati lantaran memiliki daging lembut.  Selain itu banyak masyarakat Singapura yang menganggap ikan ini berkasiat meningkatkan fitalitas pria.  Menurut Max Korengkeng eksportir ikan betutu di manado, seperti yang telah dilansir oleh www.metrotvnews.com, Singapura membutuhkan pasokan betutu sebanyak 100 ton / minggu dengan harga Rp 300.000/ kg.

 

Peluang menganga lebar

Meski suplai bibit terbatas, bukan berarti pangsa pasar ikan betutu ciut.  “Pemenuhan kebutuhan restoran di Jakarta saja masih kekurangan.  Apalagi untuk pasokan ke Thailand, Singapura dan India,” tutur Afit.  Bagi Afit, kondisi itu  ditangkap sebagai sebuah peluang dan tantangan.   Pelaku bisnis yang langka justru menjadi sebuah peluang yang besar.  “Belum banyak pesaing,  Jadi masih sangat longgar untuk bermain di harga tinggi,” paparnya penuh rasa optimis.

Afit juga mengungkapkan, bahwasannya pembesaran ikan betutu butuh  waktu relatif lebih lama dibading ikan pada umumnya.  Berkisar antara 8 – 12 bulan. Alasan tersebut yang membuat petani ikan enggan membudidayakan.  Padahal, hal ini justru merupakan peluang. “Kalau siklusnya panjang, berarti pasokannya tidak bisa masal. Sedangkan permintaannya membludak. Akibatnya harganya jadi mahal,” papar Afit.

 Disamping sebagai petani pembesar ikan betutu, Afit terus bereksperimen untuk mendometikasi dan memijahkan ikan betutu.  Suplai bibit ia datangkan dari Bogor dan Padang.”Mereka itu pengepul, ikanya dapat dari alam.  Kalau pemijahan ini berhasil, pasti sangat menguntungkan,” kata pemuda enerjik kelahiran Wonosari, Yogyakarta itu.

Saat ini ia memiliki sekitar 10 indukan dan sekitar 10.000 bibit berukuran antara 1 – 3 cm.  Sedangkan berukuran 10 cm atau berusia 3 bulan 100 ekor. Ide berbisnis ikan ini ia dapatkan di dunia maya.  “Saya sering browsing di internet.  Banyak dibahas ikan ini. Harganya pun menjanjikan,” tuturnya

Bibit berukuran 1 – 3 cm dibandrol seharaga Rp 500 / ekor.  Betutu 10 – 15 cm atau berusia 2, 5 bulan Rp 50.000 / kg.  Sedangkan betutu siap konsumsi berusia minimal 4 bulan dibandrol seharga Rp 100.000 – 130.000/ kg.  Afit sendiri menjual betutu siap konsumsi seharga Rp 135.000/ kg.  “Itu sekilonya isi 2 – 3 ekor ikan,” imbuhnya.

Menurut Afit, betutu adalah jenis ikan yang tidak butuh kolam besar.  Ini terkait dengan karekternya yang pendiam. Ukuran kolam terlalu yang besar justru menghambat pertumbuhan betutu.  Ikan ini menjadi kesulitan menangkap mangsa.   Betutu  hanya mau makan mangsa yang didekatnya saja.

Jumlah populasi ikan yang ideal, dalam setiap meter kolam diisi dengan ikan betutu dewasa sebanyak 10 – 15 ekor.  Sedangkan untuk bibit betutu berukuran 1 – 3 cm sebanyak 1.000 – 2.000 ekor hanya membutuhkan kolam berukuran 1 m.  Sedangkan kedalaman air yang ideal sekitar 25 – 30 cm. Laju pertumbuhan juga dipengaruhi oleh kondisi air, lokasi dan kualitas pakan yang diberikan.

Bibit betutu berukutan 1 – 3 cm diberi pakan cacing sutera.  Cacing ini sering digunakan sebagai pakai ikan hias.  Pakan lain yaitu jentik nyamuk.  Sementara betutu berukuran lebih besar diberi pakan pellet.  “Tapi lebih utama mereka menyukai udang, dan ikan kecil,” kata Afit.  Pergantian menu dilakukan saat ikan berusia 2 – 3 bulan.  Atau saat ikan sudah berukuran panjang 10 – 15 cm.

 

Perilaku & perawatan

Betutu tergolong jenis ikan nokturnal.  Mereka aktif mencari mangsa pada malam hari.  “Sebaiknya kolam dibuat di tempat teduh.  Dipasang pipa paralon sebagai tempat persembunyian.  Tak perlu dikasih lampu,” kata Afit menyarankan.

Pelet hanya sebagai pakan alternatif.  Jadi Afit menyarankan agar calon peternak betutu tidak terlalu menggantungkan diri pada pelet.  Selain harga yang mahal, betutu lebih menyukai pakan alami terutama yang masih hidup atau bergerak. Pemberian pakan dilakukan dilakukan satu kali dalam sehari.  Yaitu pada sore hari.  Atau saat menjelang malam.  Pakan yang diberikan berupa, ikan kecil udang, cacing dan keong mas.

Meskipun pertumbuhannya lambat, ikan betutu tergolong ikan yang bandel, tak midah diserang penyakit.  Sifat seperti ini bisa menekan ongkos produksi.  Terutama ongkos untuk keperluan pengadaan obat-obatan, kondisioner air dan irigasi.  “Airnya cukup air menggenang saja.  Bahkan air hujan tidak masalah.  Soalnya betutu cenderung menyukai kondisi air yang agak asam.  Air yang kelihatan hijau justru bagus.  Paling-paling harus diganti kalau air sudah terlihat berbusa,” katanya

Kolam pembesaran tunggal yang ia miliki berukuran tek lebih 3 x 3 m.  Dari kolam tersebut, pemuda berperawakan ramping ini pernah memanen betutu sekitar 20 kg.  Kalau harga jual ikan betutu Rp 135.000, berarti saat panen tersebut Apit memperoleh omzet sebesar Rp 2,7 juta.  Saat ini Afit telah memiliki penampung pasti.  Penampung tersebut akan menjual ikannya ke restoran.  Penampung lain berposisi di Batam.  Ia adalah eksportir ikan betutu ke Singapura.

Penyakit yang sering menjangkiti betutu yaitu kulit berlendir, dan luka.  Penyakit ini bisa diobati dengan merendam ikan kedalam larutan air garam selama 1 – 2 menit.  Atau kalium permanganat atau PK dengan konsentrasi 3 – 4 tetes setiap 5 liter air.  Perendaman PK dilakukan selama 30 detik.  Menurut pengalaman Apit, penyakit ini lebih dipengaruhi oleh kualitas air.  Sisa pakan yang menumpuk dan membusuk bisa memicu penyakit tersebut.

 

Karekter Pemijahan

Betutu bukan berkembangbiak sepanjang tahun dengan selang waktu 6 bulan sekali. Kematangan gonad dipengaruhi suhu, dan makanan. Pada suhu tinggi dan makanan cukup, kematangan gonad lebih cepat. Betutu berkembang biak dengan cara bertelur. Biasanya, pemijahan terjadi di dasar perairan,.  Di alam, betutu memilih sela-sela batu dan lubang perakaran sebagai sarang tempat berpijah.  Sedangkan di kolam, Anda bisa membuat tempat pemijahan dengan pipa paralon.  Betutu memijah dalam kegelapan. Ketenangan menjadi syarat mutlak bagi ikan betutu.

Mulanya jantan mencari sarang. Setelah menemukan, jantan mengajak pasangannya ke dalam sarang itu. Jantan akan selalu berada di samping betina sambil sekali-kali melekatkan tubuhnya ke induk betina. Betina diam, tetapi sekali membalas dengan melekatkan tubuhnya ke induk jantan. Sampai akhirnya, betina mengeluarkan telur. Pada saat yang sama jantan mengeluarkan sperma.

Pembuahan telur terjadi di luar tubuh.  Telur yang sudah dibuahi akan menempel pada permukaan benda-benda di sekitar kolam. Seekor induk betina seberat  350 gram dapat mengeluarkan telur 5.000 – 7.500 butir.  Pada suhu 24°C, telur menetas dalam waktu 7 hari. Sedangka  pada suhu 26,5°C, telur menetas dalam waktu 5 hari. Bila kondisi lingkungan mendukung, daya tetas telur mencapai 70%.

 

Biologi Betutu

Betutu memiliki banyak nama sebutan.  Para Ilmuwan memberi nama ilmiah Oxyeleotris marmorata).  Nama-nama lainnya adalah bakut, bakutut, belosoh, boso, boboso, bodobodo, ikan bodoh, gabus bodoh, ketutuk, ikan malas, ikan hantu . Sebutan bahasa Inggris untuk ikan ini marble goby atau marble sleeper.  Merujuk pada pola-pola warna di tubuh yang mirip batu pualam kemerahan.

Ikan betutu sebagai ikan air tawar dengan Habitat di air payau, sungai-sungai yang tidak jauh dari muara atau pantai, berarus tenang dan berlumpur, rawa serta danau dengan dasar berlumpur,  betutu termasuk ikan labirin karena mampu hidup diperairan yang keruh dengan bantuan lembar-lembar labirin pada lapis insangnya.

Ikan dengan ciri berkepala besar ini memiliki panjang tubuh maksimum sekitar 65 cm, namun kebanyakan antara 20–40 cm atau kurang.

Populasi ikan betutu menyebar di kawasan Asia Tenggara.  Meliputi : Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Semenanjung Malaya, Filipina, dan Indonesia.  Di Nusantara, betutu bisa ditemui di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Jawa.  Sementara itu, negara pengintroduksi betutu yaitu Singapura, Taiwan, Cina dan Fiji.

 

Sumber : Malajah Ide Bisnis

11 thoughts on “Peluang Ikan Betutu

  1. Om boleh minta petunjuk lebih dalam lagi?
    ane teratrik banget nih
    tulung di kirim via email y…
    cara budidaya dan harga benih berapa

Leave a reply to nunu Cancel reply